Friday, September 28, 2012

Galabo Alias Gladag Langen Bogan

Akhirnya saya menemukan waktu luang untuk menulis di tengah kesibukan kuliah ini! Hore! Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya mencicipi berbagai makanan di Galabo. Perjalanan ini bagian dari perjalanan saya di Solo bulan Januari 2012 lalu. Karena tidak sempat mengunjungi tempat makan yang buka di siang hari karena sudah keburu malam, saya dan tim jalan-jalan (syeileh) pergi ke Galabo.



Apa sih Galabo itu? Galabo merupakan jalanan yang menjadi pusat berbagai makanan khas Solo yang hanya buka pada malam hari. Terletak tepat di depan PGS (Pusat Grosir Surakarta), Galabo menyediakan puluhan meja berpayung dan kursi bagi pengunjung untuk menikmati makanan. Kami memutuskan untuk memesan makanan yang berbeda setiap orang agar dapat saling mencicipi. Inilah makanan yang kami pesan.


Nasi Liwet Ayam

Rawon Daging

Selat Solo

Timlo
Kupat Tahu

Nasi Liwet Ayam adalah nasi gurih seperti nasi uduk yang diberi sayur labu dan ayam yang dimasak santan. Rasanya cukup enak. Gurih dan manis, tetapi lebih dominan manisnya.

Rawon Daging ini rasanya enak. Rawonnya orang Jawa banget. Rasa keluweknya terasa sehingga cita rasanya rawon banget deh hehe. Dagingnya cukup empuk. Yang membuat rawon ini semakin mantap adalah rawon yang disajikan dengan kecambah kecil, telur asir, kemangi, dan sambal.

Selat Solo itu mirip dengan bistik. Steak Jawa ini berisi potongan daging sapi yang dilengkapi dengan sayur-sayuran, biasanya berisi kentang, kacang panjang atau buncis, dan wortel, kemudian disiram dengan kuah gurih campur manis berwarna cokelat yang membuat rasa Selat Solo ini semakin ciamikkk. Makanan ini tidak boleh dilewatkan jika berkunjung ke Solo karena makanan ini "Solo Banget".

Timlo ini sup berisi soun, ayam suwir, dan sayur-sayuran. Menurut saya, nothing special dari makanan ini karena rasanya seperti sup biasa,

Kupat Tahu!!! Ini nih juaranya dari segala makanan di Solo (hiperbola siiih). Kupat tahu ini bukan seperti kupat tahu di Jakarta yang berisi tahu, kecambah, dan lontong yang disirami bumbu kacang. Kupat tahu asli Solo ini berbeza dengan yang lain kalo kata Siti Nurhaliza. Isinya terdiri dari mi kuning, lontong, tahu, kecambah, dan potongan gorengan yang saya tidak tahu apa yang disiram dengan bumbu mirip cuka, tetapi tidak seasam cuka karena masih ada rasa manisnya. Terakhir, kupat tahu ini ditaburi kacang tanah goreng. LUAR BIASA!!! Setiap orang yang ke Solo harusss banget makan kupat tahu khas Solo. Rasanya... JUARA! (jempol) (jempol) (jempol)

Saya sendiri memesan Soto Ceker Ayam, tetapi sayang sekali fotonya hilang. Rasanya mengecewakan menurut saya. Kuah sotonya tidak seperti soto karena warnanya agak bening dan rasanya agak hambar. Ceker ayamnya sendiri masih ada kukunya ugh -_- Cukup menghilangkan nafsu makan. Kulit cekernya juga kering sehingga sensasi makan ceker ayamnya hilang. Kenyal-kenyalnya kulit ayam, terutama di telapak kakinya, tidak ada hiks :'( Karena saya tidak puas, saya pun memesan satu porsi kupat tahu ahaha.

Kami semua kenyang dan bahagia. Terima kasih Galabo sudah mengisi hari kami selama di Solo. Sampai jumpa di lain waktu, Galabo!

Info :

Galabo (Galadak Langan Bogan)
Jalan Mayor Sunaryo, Pasar Kliwon, Solo
Range Harga : < Rp 15.000,00