Monday, December 3, 2012

Jalan Sore Di Walikota Mustajab Sambil Makan Sate Klopo Ondomohen

Jadi, ceritanya sepulang dari Zangrandi saya dan bude mau pulang naik angkot. Kami harus berjalan dulu melewati balaikota kalo mau naik angkot. Kebetulan deh. Mumpung cuaca sedang enak, kami berjalan santai sambil menikmati asrinya kota Surabaya setelah dipimpin oleh ibu walikota tercinta, Ibu Risma. Dengar-dengar, sebelum menjadi walikota beliau bekerja di Dinas Pertamanan. Makanya setelah beliau terpilih menjadi walikota, Suroboyoku jadi bersih dan hijau! Dimana-mana hijau, banyak tanaman, dan lebih rapi. Terima kasih, Ibu Risma :) Tetap semangat dan terus bawa perubahan positif ya, Bu! Sambil berjalan  santai, saya terus jepret sana dan sini. Mumpung kan. Kapan lagi bisa seperti ini. 





Saat kami sedang berada di depan balaikota, tiba-tiba bude saya bilang kalo di dekat situ ada sate klopo yang terkenal dan enak. Waaah! Kebetulan saya memang super ngidam makan sate klopo. Lagi-lagi keimpulsifan kami membawa kami ke tempat makan lagi hihihi. Sate Klopo Ondomohen Bu Asih namanya. Walaupun terletak di Jalan Walikota Mustajab, sate klopo ini bernama Ondomohen. Ternyata, sebelum menjadi Walikota Mustajab nama jalan itu adalah Ondomohen. Kata bude saya, sate klopo ini juga sudah berdiri dari dulu. Entah sejak kapan, beliau lupa. Yang jelas sudah lama.



Begitu masuk, kami disambut dengan berbagai artikel di koran dan majalah yang memuat warung sate klopo ini. Terdapat juga tanda tangan beberapa artis. Hmmm rupanya sate klopo ini memang sudah terkenal. Saat kami datang, tidak terdapat banyak pengunjung.



Kami memesan dua porsi sate klopo bagian daging. Bude saya makan dengan nasi, saya dengan lontong. Sate klopo itu adalah sate yang terbuat dari daging sapi. Ada juga bagian lain, seperti jeroan dan daging ayam. Untuk yang tidak makan jeroan, jangan lupa bilang minta bagian daging. Sebelum dibakar, dagingnya dibalur dengan parutan kelapa yang sudah dibumbui. Kunyit menjadi salah satu bumbu untuk sate ini. Makanya satenya berwarna kuning. Sate ini disajikan dengan bumbu kacang, seperti sate pada umumnya. Nah, yang menjadi ciri khas dari Sate Klopo Ondomohen ini adalah lontong atau nasi yang ditaburi dengan koya dari kelapa. Koyanya menambah rasa gurih. Satenya sendiri empuk dan gurih. Harga seporsinya Rp20.000,00/porsi (10 tusuk sate + lontong). Sate klopo ini buka dari pagi sampai malam lho!



Info :
Sate Klopo Ondomohen Bu Asih
Jalan Walikota Mustajab, Surabaya
(Dari Jalan Yos Sudarso, lokasinya ada di sebelah kanan)
Harga : Rp20.000,00/porsi (10 tusuk + lontong/nasi)


Sunday, December 2, 2012

Zangrandi, Es Krim Lawas Soerabaja


Hari kedua di Surabaya, setelah family gathering, saya dan bude saya yang sama-sama hobi keluyuran sedang kebosanan di rumah. Dengan impulsifnya, akhirnya kami pergi makan es krim Zangrandi di dekat Balaikota Surabaya. Bude saya senang sekali karena beliau ingin mengenang masa mudanya :') 

Zangrandi adalah es krim Italia dari jaman dahulu kala, yaitu sejak tahun 1930. Es krim paling tua di Surabaya ini rupanya mirip dengan es krim Ragusa di Jakarta. Bahkan, usianya lebih tua 2 tahun daripada Ragusa. Disini, menunya lebih beragam dibandingkan Ragusa. Selain es krim, ada juga berbagai jenis makanan mulai dari risoles sampai pizza. Oh ya, es krim disini juga ada yang dijual dalam bentuk cup. Jadi tidak tertulis di dalam menu. Sejujurnya saya lupa harga-harganya karena struknya hilang. jadi saya tulis yang seingat saya ya. Ampuuun.

Saya memesan Crispy Basket (Rp 15.000,00) dengan es krim rasa vanilla. Rasa rumnya tajam sampai rasa vanillanya tenggelam. Rasanya juga terlalu manis di lidah saya. Es krim ini pun juga tidak creamy seperti es krim jaman sekarang.


Bude saya memesan es krim di dalam cup. Bude saya membeli es krim rasa kelapa (Rp10.000,00).  Beliau juga memesan risoles dan pastel (@ Rp7.000,00). Saya suka rasa es krim ini. Enak hmmm~ Rasanya tidak terlalu manis. Kopyornya pun terasa. Karena terbuat dari kelapa yang mengandung santan, rasa es krim ini seperti pakai susu. Nyam :9 Untuk gorengannya, risolesnya berisi ragut sayuran. Pastelnya pun berisi sayuran dan telur. Untuk rasa, standard saja rasanya seperti risoles dan pastel pada umumnya.




Sore itu Zangrandi sedang ramai sekali. Mungkin karena hari Sabtu. Walaupun ramai, Zangrandi enak sekali dijadikan tempat mengobrol. Ditambah lagi selama saya disana, cuacanya sedang bersahabat. Kebetulan selama saya di Surabaya, cuaca sering mendung jadi nggak terlalu panas. Padahal biasanya kan Surabaya terkenal dengan hawa panasnya yang menggila. Sejujurnya, Zangrandi pun cocok dijadikan tempat kencan hihihi. Saat saya kesana, banyak juga pasangan muda mudi yang sedang kencan.

Zangrandi memiliki area yang cukup luas sehingga bisa memuat banyak pengunjung. Ada bagian dalam dan di bagian luar. Lebih enak di bagian luar karena anginnya lebih semriwing. Suasana di Zangrandi masih terasa lawas. Kalo sedang di Surabaya, sempatkanlah untuk mampir ke Zangrandi. Sebaiknya kesana saat sore hari karena cuacanya lebih tidak panas daripada siang hari.




Info :
Zangrandi Ice Cream
Jalan Yos Sudarso No. 15, Surabaya
Range harga : Rp10.000,00 - Rp25.000,00 (Ice cream)

A Little Trip To Surabaya

Saat libur Tahun Baru Islam di bulan November lalu, saya pergi ke Surabaya bersama kedua orang tua saya karena ada family gathering dari keluarga besar ayah saya. Seneng banget!!! Akhirnya kesampean juga ke Surabaya setelah sekian tahun nggak pulang kampung :') Tanggal 16 November pagi saya terbang langsung dari Bandung. Perjalanan lancar, hanya saja Surabaya berawan waktu mau mendarat. Ladida~ Guncangan-guncangan yang lumayan kencang pun terjadi. Hati ini empat dag-dig-dug dalam waktu yang cukup lama. Akhirnya pesawat pun mendarat dengan selamat. Alhamdulillaaaah :D

Sesampainya di Surabaya, saya langsung pergi ke rumah bude saya di Gayungsari. Rupanya saya sudah dibelikan makan siang, yaitu nasi pecel yeah!

Nasi Pecel Madiun Mbak Ida
Awalnya, saya kecewa karena tidak dibelikan lauk selain sayur oleh kakak saya. Biasanya kalo saya makan nasi pecel lauknya juga beragam. Ujung-ujungnya seperti nasi campur sih hehe. Tapi kata kakak saya, "Coba dulu dong. Walaupun cuma nasi sama sayur rasanya udah enak kok." Karena sudah lapar, akhirnya segera saya sikat nasi pecel ini. Ternyata rasanya uenak tenaaan! Sayurnya itu berisi rebusan kangkung, kenikir, kemangi, toge, dan potongan kentang. Bumbu pecelnya enak. Biasanya kan bumbu kacang dicampur dengan air untuk mengencerkan. Kadang ada bumbu pecel yang rasanya kurang tajam karena komposisi air jauh lebih banyak dibandingkan bumbunya. Kalo ini, saya yakin komposisinya pas karena rsa bumbunya masih tajam. Aroma daun jeruk dan kacangnya pun jadi terasa banget. Nasi dan sayuran yang sederhana ini pun rasanya menjadi lebih nikmat berkat bumbu ini. Rasa rindu akan makanan Jawa Timur pun mulai terobati karena nasi pecel ini. Harga nasi dan sayurannya saja tuh Rp4.500,00. Nasi pecel madiun ini juga menjual lauk untuk teman makan lho. Ada tahu/tempe (Rp1.000,00), ayam (Rp6.000,00), jeroan (Rp4.000,00), dan usus (Rp1.000,00). Mantap juga nasi pecel favorit kakak dan bude saya ini :D



Malam harinya saya janjian dengan teman SD saya untuk pergi ke House of Sampoerna. Itu lho, museum yang didirikan oleh perusahaan rokok ternama Indonesia bernama Sampoerna. Sebelum kesana, saya dan teman saya makan mie pangsit di O' Bunder Food Express yang terletak di food court Giant Rajawali.

O' Bunder Food Express
Restoran ini menjual mie pangsit. Saya memesan Mie Ayam Jamur Pangsit (Rp17.500,00). Sekilas, tidak ada yang spesial dari tempat ini. Setelah dilihat lagi, rupanya bentuk penyajian dari mie pangsit ini unik. Pangsit gorengnya disajikan dalam bentuk mangkok! Jadi mienya diletakan di dalam situ. Di bagian luarnya tetap ada mangkoknya kok untuk mencegah mienya tumbah kalo pangsitnya mulai hancur. Kuahnya disajikan dalam mangkok terpisah. Mienya enak! Teksturnya lembut. Kenikmatan mienya pun bertambah karena cincangan ayam dan jamur di atas mienya. Pangsit goreng bentuk mangkoknya juga enak. Nyam nyam nyam. Hanya saja, saya agak kecewa dengan pangsit rebusnya. Pangsitnya hambar. Kuahnya pun kurang gurih. Andai saja lebih ada rasanya, pasti komplit deh kenikmatan mie pangsit ini. Untung saja mienya sudah asin dan gurih. Jadi, tidak masalah kalo kuahnya hambar ketika dimakan bersama dengan mienya.



Selesai makan, kami pun menuju House of Sampoerna. Cerita jalan-jalan saya di House of Sampoerna akan dipost terpisah karena banyak sekali foto-foto dan hal yang ingin saya ceritakan! Sampai jumpa di postingan selanjutnya ;)

Info :
Nasi Pecel Madiun Mbak Ida
Jalan Kutisari Utara Gang 3, Surabaya
Range harga : Rp1.000,00 - Rp6.000,00 / lauk

O' Bunder Express Food
Food Court Giant Hypermarket
Jalan Rajawali No 57, Surabaya
Range harga : < Rp30.000,00

Saturday, December 1, 2012

Kambing Bakar Cairo, Terlezat Ke-2 Setimur Tengah

Mbeeeek~ Kali ini saya mengunjungi restoran kambing yang legendaris di kota Bandung, yaitu Kambing Bakar Cairo wuhuuu! Prok prok prok! Kabarnya Kambing Bakar Cairo yang selanjutnya akan saya sebut sebagai Kamcai terlezat ke-2 setimur tengah. Tanggung banget ya promosinya, terlezat ke-2. Nggak kebayang sih terlezat pertamanya selezat apa karena Kamcai aja udah nendang bos! Saya datang ke restoran yang di daerah Geger Kalong Hilir. FYI, Kamcai ini ada di tiga tempat untuk di Bandung. Alamatnya bisa dilihat di foto menu di bawah ini. Di Jakarta sendiri sudah ada cabangnya juga lho! Lokasinya di daerah Melawai. Harganya lebih mahal dibanding yang di Bandung, entah kenapa. Di restorannya ada spanduk yang menjelaskan bahwa kamcai ini rendah kolestrol karena memakai kambing yang berusia 5 bulan ke bawah sehingga aman untuk dikonsumsi bagi penderita darah tinggi.



Kambing bakar disini dijual sesuai dengan beratnya. Ada yang 250 gram, 350 gram, dan 500 gram. Porsi yang paling kecil memang pas untuk sendiri. Porsi 350 gram bisa dimakan sendiri untuk kamu yang porsi makannya banyak atau berdua untuk kamu yang porsi makannya standard. Porsi 500 gram biasanya untuk sharing 2 - 3 oranglah. Kalo saya sih biasanya pesan yang 500 gram untuk berdua hehehehe. Selain kambing bakar, ada juga makanan khas timur tengah lainnya, seperti soto mesir dan roti mariam. Selain itu, ada juga makanan berbahan kambing, seperti tongseng dan gulai. Sayang sekali disini tidak ada nasi kebuli. Coba ada... Lengkap sudah rasanya.

Setelah melihat menu, saya kaget. Sudah lama tidak berkunjung kesini harga makanannya pun naik T.T Mungkin karena harga kambing pun naik. Terakhir saya kesana, kambing bakar 250 gr harganya Rp 27.000,00, tetapi sekarang naik Rp 7.000,00. Lumayan juga. Karena saya sedang pergi berdua, saya memesan 1 porsi kambing bakar 500 gram, 1 porsi tongseng kambing, dan nasi. Makanan yang muncul pertama adalah tongseng. Penyajiannya cukup cepat. Nah, untuk kambing bakarnya sendiri memakan proses penyajian yang sedikit lama karena kambingnya direbus dulu baru dibakar. Tapi nggak papa. Saya rela kok menunggu kedatangan kambing yang mengalihkan duniaku ini. Asal jangan kelamaan juga sih nanti lama-lama mbak kasirnya saya makan.

Tongseng Kambing (Rp25.000,00)
Tongseng kambing ini kuahnya mirip dengan gulai, sama-sama kuning. Selain daging kambing, tongseng ini juga diberi irisan kubis, tomas, dan cabe. Dagingnya empuk dan lembut. Cita rasa rempah-rempah terasa tajam. Rasanya gurih dan agak manis. Selain itu, rasa ladanya terasa sehingga tongseng ini terasa pedas. Nyam nyam nyam enak :9


Kambing Bakar 500 gram (Rp67.000,00)
Sebelum makanan intinya keluar, pelayan akan menyajikan bumbu colek untuk menemani makan kambing bakar. Bumbunya ini simpel. Terbagi menjadi dua piring. Piring satu berisi irisan timun dan tomat serta jeruk nipis. Piring kedua berisi kecap yang ditaburi merica dan sambal. Saya paling suka mencampur kecap dengan lada dan sambal supaya pedas. Setelah dicampur ditambahkan dengan perasan jeruk nipis. Rasa pedas bercampur dengan rasa kecutnya jeruk nipis. Mantap, komandan!


Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya datang juga woooaaah. Bongkahan kambing bakar seberat 500 gram hadir di depan kedua mata saya dengan asap sisa pembakaran yang masih mengepul. Yawzaaaah! Niat hati ingin langsung menyantap kambing ini, tapi masih panas banget. Daripada lidah keselomot, lebih baik sabar menanti. Ketika dagingnya sudah tidak sepanas saat datang, saya pun langsung mengiris dan mencocol ke dalam bumbu kecap tadi. Rasanya nikmaaaaat luar biasa! Dagingnya juicy sampai terasa meleleh di dalam mulut. Tentuknya tekstur dagingnya empuk dan lembut karena proses pemasakkan yang panjang. Cita rasa rempah pun terasa dalam kadar yang pas. Dan yang paling utama adalah tidak ada bau kambing sama sekali. Enak banget :9 Selain itu, hampir tidak terdapat lemak di daging ini. Ada sih, tapi sedikit sekali dan bisa diabaikan. Kamcai memang juara deh! Saya jadi penasaran bagaimana rasa kambing bakar yang terenak pertama se-Timur Tengah.


Kamcai is really worth to try! Jangan lupa mampir ke Kamcai kalau datang ke Bandung ya. Dijamin bikin nagih ^_^ Mbeeek~

Info :
Kambing Bakar Cairo
Jalan Geger Kalong Hilir No 25-27, Bandung
Harga : Rp2.000,00 - Rp67.000,00 (Makanan) ; Rp1.000,00 - Rp16.000,00 (Minuman)